Lavoro morto: Verso un'economia politica della morte prematura

Recensioni dei lettori

Attualmente non ci sono recensioni dei lettori. La valutazione si basa su 3 voti.

Titolo originale:

Dead Labor: Toward a Political Economy of Premature Death

Contenuto del libro:

Una riflessione innovativa sulla morte causata dal capitalismo, dal diciassettesimo al ventunesimo secolo

Dall'esplosione di un impianto di fertilizzanti in Texas nel 2013, che ha ucciso quindici persone e ne ha ferite 252, al disastro chimico del 2017 sulla scia dell'uragano Harvey, ci troviamo troppo spesso di fronte a incidenti industriali che riflettono l'atteggiamento di fondo delle multinazionali nei confronti della vita dei lavoratori e delle altre persone che vivono e lavorano all'ombra delle loro aziende. Dead Labor prende sul serio la miriade di modi in cui i corpi vengono mercificati e i profitti ricavati da una morte prematura. In questo modo, fornisce una prospettiva unica per comprendere come la vita e la morte guidino l'economia globale del XXI secolo.

James Tyner menelusuri sejarah dari tahun 1600-an di mana kematian dini dan kematian menjadi sesuatu yang dapat dihitung, diprediksi, dikelola, dan bahkan menguntungkan. Dengan menggunakan berbagai contoh, termasuk kriminalisasi tenaga kerja migran, pariwisata medis, asuransi jiwa, dan perawatan kesehatan, ia mengeksplorasi bagaimana saat ini kita tidak bisa lagi menganggap bahwa semua tubuh mengalami proses kehidupan, kematian, kesuburan, dan kematian yang sama. Ia kemudian mengembangkan konsep kematian bersama di antara populasi yang rentan dan meneliti bentuk-bentuk eksploitasi kapital yang muncul di sekitar kematian dan reproduksi tenaga kerja.

Berada di persimpangan dua bidang-ekonomi politik tenaga kerja dan filosofi mortalitas-Dead Labor dibangun di atas gagasan Marx bahwa kematian (dan kehidupan yang terpotong) adalah faktor konstan dalam proses kerja. Mempertimbangkan kematian dini juga sebagai konsep biopolitik dan bioekonomi, Tyner menunjukkan bagaimana tubuh yang dirasialisasi dan digenderkan terpapar dengan cara yang tidak seimbang dalam kapitalisme, dan bagaimana tubuh kemudian dikomodifikasi, dijadikan surplus dan mubazir, dan bahkan dibongkar untuk mengakumulasi kapital.